Tugas Pribadi Asisten Dosen Pembimbing
Pendidikan
Bahasa Indonesia Hidayat
KARYA ILMIAH
“PILIH BERITA,SINETRON,ATAU
HIBURAN?”
Disusun
Oleh
Nama
: Hermawanti
NIM
: 1001120060
UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS IMU SOSIAL DAN ILMU
POLITIK
PROGAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA
2011
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis sampaikan kepada Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini.Karya ilmiah ini berjudul “ Pilih Berita,Sinetron
atau Hiburan?”.Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah arti berita
dan sinetron,kandungan (komposisi)berita dan sinetron yang berpengaruh terhadap
penonton, dampak menontonnya baik dampak positif dan negatif,kemudian
menyajikan tabel presentase mahasiswa yang memilih memonton berita,sinetron,dan
hiburan.
Selesainya karya ilmiah ini berkat
bantuan beberapa pihak yang telah menyumbangkan gagasanya,yaitu kepada
teman-teman(mahasiswa) yang bersedia untuk diwawancara.
Penulis menyadari dalam penulisan
karya ilmiah ini terdapat kekurangan ,untuk itu penulis terbuka bila terdapat
kritikan dan saran dari pembaca.Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
pembaca.
Pekanbaru, Januari 2011
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………….. i
Daftar Isi…………………………………………………………………..………………. ii
Bab I
Pendahuluan………………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………...… 1
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………...…….. 2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………..…..... 2
1.5
Metode Penelitian………………………………………………………………… 3
1.6
Sitematika Penulisan………………………………………………………………. 3
Bab II
Pembahasan ………………………………………………………………………. 4
2.1 Pengertian Berita dan Sinetron……………………………………………………. 4
2.2 Komposisi Berita dan Sinetron………………………………………………...….. 7
2.3 Pengaruh Berita dan Sinetron……………………………………………..………. 8
2.4 Dampak Positif Menonton Berita dan
Sinetron………………………….…….….. 9
2.5 Keuntungan Menonton Berita…………………………………………………. … 13
2.6 Presentase Mahasiswa Menonton
Berita, Sinetron, dan Hiburan……………... … 13
2.7 Alasan-alasan Mahasiswa Menonton
Berita,Sinetron, dan Hiburan…………… .. 14
Bab III Penutup ………………………………………………………………………….. 15
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...… . 15
Daftar
Pustaka
ii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sejauh ini hiburan dan sinetron menjadi pilihan yang
pertama di hati penonton dari kalangan manapun.Sedangkan berita sendiri menjadi
pilihan kedua.Seharusnya tidak demikian,apalagi bagi mahasiswa yang menjadi
subjeknya,sebab mahasiswa yang banyak pengaruhnya terhadap masyarakat sebagai
agen perubahan yang membangun,untuk itu mahasiswa membutuhkan informasi
perkembagan masyarakat dan pemerintah,informasi tersebut banyak terdapat di
berita,seertiberita televisi.Kenyataannya sekarang,mahasiswa lebih memilih
menonton sinetron dan hiburan dibandingkan menonton berita.Peulis merasa perlu
melakukan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan”Apakah yang menjadi faktor
penyebabnya?”.Dengan hal ini penulis tertarik melakukan penelitian ini,melihat kenyataan sekarang
ini,penulis berharap dapat memecahkan masalah tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah:
1.Apa
itu berita dan sinetron dan komposisinya?
2
pengaruh apa saja yang ditimbulkan akibat menonton berita dan sinetron?
3.Apa
dampak positif dan negatif menonton berita dan sinetron?
4.Apa
keuntungan menonton berita dan sinetron?
5.Berapa
presentase mahasiswa yang menonton berita,sinetron, dan hiburan dan alasan- alasannya?
Pembahasan:
1.Pengertian
berita dan sinetron dan komposisinya
2.
Pengaruh menonton berita dan sinetron
3.Dampak
positif dan negatif menonton berita dan sinetron
4.Keuntungan
meonton berita
5.Presentase
mahasiswa menonton berita,sinetron dan hiburan dan alasan-alasannya
1.3 Tujuan Penulisan
Penulisan karya ilmiah ini
bertujuan untuk memberi tahu pembaca tentang hal-hal yang berkenaan dengan
berita dan sinetron,selain juga memberi tahu pembaca bagaimana minat mahasiswa
menonton berita,sinetron,dan hiburan.Dengan demikian pembaca dapat membandingkan
acara apa yang bagus dikonsumsi
mahasiswa dan masyarakat.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diambil
dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menambah wawasan dan khasanah
pengetahuan pembaca.Bagi mahasiswa,penuliasan ini bermanfaat untuk membantu
menentukan sikap dan minat yang sesuai dan baik dipilih yang bermanfaat lebih
baginya.Bagi pemerintah,membantukan menentukan keputusan untuk pembangunan
sistem acara televisi yang baik bagi masyarakat.Bagi penulis sendiri
,bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam penulisan yang lebih baik.
1.5 Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan
melalui wawancara dengan 10 mahasiswa Universitas Riau,Pekanbaru,Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik(FISIPOL),jurusan Administrasi Niaga,angkatan 2010,dan
sebagai pendukungnya dilakukan studi pustaka dan browser internet.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan dimulai
dari bab I pendahuluan yang tediri dari latar belakang
masalah,rumusan masalah,tujuan penulusan,manfaat penulisan,metode
penelitian,dan sistematika penulisan. masalah,rumusan masalah,tujuan
penulisan,manfaat penulisan,metode penelitian,dan sistematika
penulisan.Kemudian bab II berisi pembahasan dari masalah-masalah, dan terakhir
bab III penutup yang terdiri dari kesimpulan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Berita dan
Sinetron
a.Pengertian
berita
Berita berasal dari bahsa sansekerta "Vrit" yang
dalam bahasa Inggris disebut "Write" yang arti sebenarnya adalah
"Ada" atau "Terjadi".Ada juga yang menyebut dengan
"Vritta" artinya "kejadian" atau "Yang Telah
Terjadi".Menurut kamus besar,berita berarti laporan mengenai kejadian atau
peristiwa yang hangat.
Berita adalah laporan
tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting
bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio,
televisi, atau media on-line internet.
News (berita)
mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah
sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar.
Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa
yang para penyiar beberkan.
1.Definisi berita
menurut para ahli
·
Menurut Willard C. Bleyer : Berita adalah
sesuatu yang termasa ( baru ) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam
surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makana bagi pembaca
surat kabar, atau karena ika dapat menarik pembaca-pembaca tersebut.
·
Menurut William S Maulsby : Berita adalah
suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti
penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang
memuat berita tersebut.
·
Menurut Eric C. Hepwood : Berita adalah
laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum
·
Menurut Dja’far H Assegaf : Berita adalah
laporan tentang fakta atau ide yang termasa ( baru ), yang dipilih oleh staff
redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca.
Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena
ia mencakup segi – segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.
·
Menurut J.B. Wahyudi : Berita adalah laporan
tentang peristiwa atau pendapat yang memilki nilai penting, menarik bagi
sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik.
·
Menurut Amak Syarifuddin : Berita adalah
suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian
publik media massa.
·
Menurut Dean M. Lyle Spencer : Berita adalah
suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar
dari pembaca.
2.Pengertian berita
televisi
Berita
adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan
atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat
kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. “Berita adalah segala
sesuatu yang terkait waktu dan menarik perhatian banyak orang dan berita
terbaik adalah hal-hal yang paling menarik yang menarik sebanyak mungkin orang
(untuk membacanya).” Ini definisi menurut Willard Grosvenor Bleyer. Sedang
televise adalah sebuah media yang menggunakan audio dan visual untuk
menympaikan pesan kepada khalayak. Dengan ini berarti berita televisi di
artikan sebagai laporan cepat mengenai fakta atau ide baru yang benar dan di sampaikan
dengan audio dan visual untuk menjelaskan sebuah infomasi yang di lemparkan
kepada khalayak, yang berbeda dengan media cetak, karena teras berita di dalam
berita televise di lampirkan oleh pembawa berita sedangken isi berita berada di
dalam cuplikan gambar.
Dari sekian definisi atau batasan tentang berita itu, pada
prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi
tersebut. Yakni: Laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan
penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas.
b.Pengertian sinetron
Pada dasarnya,
istilah sinetron merupakan singkatan dari kata sinema dan elektronik.
Maksudnya, jenis acara ini merupakan acara sinema yang disiarkan secara
elektronik, yaitu melalui televisi.
Menurut Endah, dalam
sebuah tulisan di blognya, “Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema
elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi
pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita
vidio melalui proses elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun televisi.”
Sedangkan dalam
sebuah penelitiannya, Yasmin Zahira mengutarakan pengertian sinetron sebagai
berikut: “Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi
cerita drama fiktif, yang dewasa ini sebagian besar mengangkat tema percintaan,
seks, horor, kekerasan dan konflik. Sinema-sinema semacam ini sering menawarkan
gaya hidup yang cenderung glamour dan penuh gengsi serta bentuk kehidupan yang
jauh dari realita. Selain itu sinema semacam ini juga sering sekali mengandung
alur cerita yang kerap dengan penindasan, pelanggaran hak asasi manusia dan
pelanggaran nilai-nilai susila masyarakat. Hal ini tentunya membawa dampak
buruk bagi perkembangan bangsa, terutama bagi anak-anak dan remaja, baik secara
psikologi, sosial, budaya, ekonomi, bahkan kehidupan beragama. “
Dan menurut
sebuah artikel di sebuah blog bebas, ”Memang sinetron tak selamanya jelek, ada
juga yang membawa nilai moral dan agama yang baik, dan sungguh memiliki
implikasi yang positif, tapi yang seperti ini sangat jarang jumlahnya.”
Sinetron merupakan suatu jenis acara yang banyak ditonton oleh masyarakat kita.
Jam tayang yang terlalu padat dan isi cerita dari sinetron-sinetron itu rasanya
sudah mengakibatkan dampak yang buruk bagi masyarakat.
2.2 Komposisi Berita dan Sinetron
Berita mengimplikasikan bahwa sesuatu itu baru dan beda.Adapun berita itu bisa berupa:
- Suatu produk baru
- Sebuah kontrak baru yang penting
- Penunjukan senior
- Hasil yang lebih baik
- Investasi-investasi penting
- Kampanye atau proyek penting
- Kesimpulan penelitian
- Akuisisi atau merger
- Keberhasilan staf penting,mungkin pengumpulan dana untuk amal
Tidak
semua berita memiliki bobotyang sama,tergantung daya tarik penonton.Ketika
mereka menganggap berita itu menarik,maka menontonnya,atau karena sebab-sebab
tertentu.Adapun menonton berita itu sendiri ada porsi tersendiri ,yaitu 80%
berita baik dan 20% berita buruk.Berita baik adalah berita yang mengandung
ilmu pengetahuan seperti inovasi,perkembangan
teknologi,penelitian,informasi keuangan,investasi,dan lainnya.Sedangkan berita
buruk adalah berita yang mengandung hal-hal kekerasan seperti pembunuhan dan
pemerkosaan.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa baik buruknya suatberita
dilihat dari kandungan isi berita tersebut.
Sinetron
adalah cerita yang memiliki banyak tema yang ditayangkan seperti tema
perkawinan,perceraian,percintaan,penghianatan,pengorbanan dan perjalanan
hidup.Dalam cerita sinetron terdapat unsur-unsur yang
membangunnya,yaitu unsur intrinsk
dan ekstrinsik yang terdapat dalam cerita dan luar cerita,dan harus ada agar
ceritanya mudah dimengerti penonton.Unsur-unsur tersebutlah yang sangat
berpengaruh terhadap nilai ceritanya.
2.3
Pegaruh Melihat Berita dan Sinetron
a.Pengaruh melihat berita
Televisi hingga saat ini masih
menjadi media informasi favorit. Walaupun internet datang, namun penetrasinya
belumlah bisa menggantikan peran televisi. Acara-acara televisi berkembang
sesuai dengan tuntutan zaman. Jumlah stasiun televisi juga bertambah setiap
tahun. Bahkan saat ini hampir setiap propinsi memiliki stasiun televisi lokal.
Televisi juga seolah menjadi salah
satu barang yang wajib ada di setiap rumah. Bahkan, televisi bisa menjadi
barang kebanggaan sebagai barang mewah manakala seseorang memiliki televisi
keluaran terbaru yang canggih, besar, dan mahal.
Masalahnya, jika melihat acara-acara
yang ada di televisi, tidak semua acara membuat Anda menjadi lebih baik. Banyak
acara yang tidak layak untuk ditonton, karena tidak ada manfaatnya dan hanya
membuang waktu Anda.
Kebiasaan nonton berita kriminal akan
membentuk keyakinan-keyakinan seperti ini :
- Dunia
penuh dengan kejahatan
- Untuk
mencapai sukses financial (kaya) banyak orang menggunakan cara yang jahat
- Saya
harus hati-hati dalam setiap langkah dalam hidup ini
- Tidak
ada manusia di dunia ini yang bisa dipercaya
- Orang
kaya menjadi incaran para penjahat
- Saya
takut menjadi kaya, karena akan selalu menarik orang untuk berbuat jahat kepada
saya
- Kekayaan
mendatangkan bencana
- Orang
kaya hidupnya tidak tenang
- Dan
lain-lain
Dan apa yang terjadi jika Anda
memiliki keyakinan seperti itu ? Anda akan merasa was-was setiap saat, Anda
takut keluar rumah, Anda tidak bisa percaya kepada siapapun, semangat Anda
drop, dll. Yang pasti Anda akan sulit sukses secara financial. Anda mungkin
ingin menjadi kaya, tapi keinginan Anda itu dikalahkan oleh keyakinan-keyakinan
Anda di atas. Lihatlah… keyakinan-keyakinan baru di atas berlawanan dengan
keinginan Anda menjadi kaya, bukan ?
Jadi, hindari kebiasaan nonton
berita kriminal. Beri otak Anda informasi-informasi yang baik, yang bisa
membentuk keyakinan baru bahwa dunia ini indah, banyak orang baik, kaya itu
baik, kaya itu bisa membahagiakan diri dan orang lain.
b.Pengaruh
sinetron
Apa isi sebagian sinetron di TV
Indonesia saat ini ? Antara lain : percintaan, perceraian, pertikaian,
kemewahan, pembunuhan, kekerasan. Walaupun tidak semuanya seperti itu, tapi
itulah sebagian besar isi sinetron kita.
Informasi yang masuk ke otak yang
disertai dengan emosi yang kuat, sangat mudah Anda ingat dan bahkan bisa
membuat Anda sedih, gembira ataupun perasaan yang lain. Karena itulah, kalau
Anda nonton film atau sinetron, suatu saat bisa sedih (nangis), bahagia,
semangat, geregetan, dll. Anda terbawa oleh isi cerita sinetron atau film itu.
2.4
Dampak Positif dan Dampak Negatif Menonton Berita
a.Dampak positif
Berikut ini beberapa contoh dampak positif menonton berita:
·
Berita luar negri,peno nton dapat
mengetahui perkembangan dan kejadian diluar negri
·
Berita dalam negri,penonton dapat mengetahui
perkembangan dan kejadian didalam negri
·
Berita orang hilang,penonton dapat
informasi untuk mencari orang hilang
tersebut
·
Berita ekonomi (harga-harga
barang,produk baru,kurs,dan bursa efek),penonton dapat mengetahui perkembangan
ekonomi sekarang.
·
Berita olahraga,penonton dapat
mengetahui perkembangan olahraga(masalah-masalah yang terjadi dan perubahan
struktur olahraga)
Menonton
sinetron dapat menimbulkan dampak
positif dan negatif,walaupun dampak negatifnya lebih banyak dibandingkan dampak
positifnya.Untuk itu penonton harus pintar memilih dan memilah sinetron apa
yang baik ditonton.Sinetron yang burukpun sebenarnya memiliki sisi positifnya
bila kita pandai menangkap maksud dan pesan yang tekandung,sebab tidak ada
pesan yang menyuruh melakukan keburukan.Berikut ini contohnya:
- Sinetron percintaan,dalam ceritanya terdapat tingkah laku para artis yang senonoh,hura-hura,dan melanggar norma masyarakat sehingga tidak diterima oleh masyarakat.Dari kejadian tersebut kita ambil nilai positifnya bahwa hal tersebut memang tadak pantas ditiru.
- Menambah pengetahuan tentang dunia perfilman sekarang dengan menilai cara ekting yang baik, dan lain-lainnya.
b.Dampak negatif
Sebagaimana berita kriminal,
sinetron atau film juga memberikan dampak membentuk keyakinan baru Anda, antara
lain :
-
Keyakinan financial Anda dipengaruhi oleh isi dari film/sinetron. Beruntung
jika isinya bagus
- Sinetron
yang mempertontonkan kemewahan, tanpa memperlihatkan proses mencari kemewahan
itu (kerja/bisnis) akan membentuk keyakinan baru Anda tentang gaya hidup. Dan
gaya hidup itu adalah gaya hidup mewah dan boros
- Gaya hidup
dan kebiasaan sehari-hari yang dipertontonkan di sinetron / film
memberikan baru dan keyakinan baru bahwa begitulah
seharusnya hidup. Padahal belum tentu begitu adanya.
Berikut ini
akan dipaparkan dengan lebih detail mengenai jenis cerita dan pengaruhnya
terhadap pemirsa.
·
Tema Ghaib
Mendorong orang
untuk percaya bahwa ada makhluk selain jin dan manusia, yaitu turunan setan
seperti pocong, hantu, dan kuntilanak. Padahal Allah menegaskan di dalam kitab
suci Al-Qur’an bahwa Allah tidak menciptakan selain jin dan manusia. Allah
berfirman
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”Adz Dzaariyat : 56
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”Adz Dzaariyat : 56
ü
Menimbulkan kesyirikan dengan percaya kepada
selain Allah. Dan menyelesaikan masalah ghaib ini dengan perantara manusia yang
memiliki kemampuan supranatural.
ü
Menakut-nakuti diri sendiri dengan bayangan
setan (padahal manusia adalah makhluk yang mulia dan disegani oleh bangsa jin).
Dan lebih menakuti setan dibandingkan dengan penjajahan baru dan siksa kubur
Sang Maha Pencipta.
·
Tema cinta
Mengecilkan
persoalan hidup sesungguhnya. Seolah di dunia ini masalah terbesar adalah
persoalan cinta. Bagaimana tidak “kejam”, masyarakat yang konon jika mengunakan
standar kemiskinan dengan pendapatan 2 $ sehari hampir setengah dari penduduk
Indonesia ini berada di bawah garis kemiskinan harus menyaksikan sinetron yang
menampilkan anak-anak muda yang memiliki segalanya (fisik proporsional dan kekayaan
yang melimpah). Konflik yang terjadi pun seputar cinta. Padahal di Indonesia
tema yang seharusnya diangkat adalah kondisi realita bangsa ini, yaitu masalah
KEMISKINAN. Agar masyarakat dapat memiliki daya juang untuk memperbaiki kondisi
perekonomian. Bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh Jeffrery Alexander
di dalam bukunya The Media in Systematic, Historical, and Comparative
Perspective yang dikutip dari buku Elihu Katz dan Szecsko Mass Media and Social
Change bahwa media menjadi refleksi atau gambaran lingkungan sekitarnya. Sudut
pandang yang diambil adalah peran media dalam menginformasikan potret kondisi
lingkungan dengan mengemas dengan audio-visual tetapi yang terjadi justru
sebaliknya. Kenyataan berbeda dengan kondisi realita yang ada.
Salah satu riset yang terkenal dari McQuail dan kawan-kawan di Inggris pada tahun 1972 menemukan bukti bahwa orang yang melewati waktu menikmati media adalah untuk lari dari kehidupan nyata yang pahit (escape). Dan ragam escape ternyata bermacam-macam, berbeda menurut pelapisan sosial, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan lain-lain.
Utopis. Bangsa kita diajarkan untuk berpikir singkat (instan). Seolah ukuran kesuksesan seseorang diukur dari banyaknya harta yang dapat terlihat dari rumah megah, mobil mewah, dan istri yang cantik. Hal yang sering ditampilkan oleh sinetron adalah anak-anak muda dengan penampilan necis yang memiliki “harta” melimpah, rumah megah, dan memiliki posisi di puncak kariernya tanpa asal usul yang jelas. Dapat dibayangkan apa yang terjadi dengan pemirsanya. Mereka hanya bisa melihat dan bermimpi. Bangsa kita belum layak menerima kenyataan seperti itu. Kontraproduktif. Dengan melihat tayangan yang jauh dari kenyataan akan membuat produktivitas menjadi kontraproduktif. Ibu rumah tangga yang seharusnya membantu suami mereka meringankan beban hidup dibuai dengan mimpi dan keindahan dunia. Apa yang terjadi. Harapan tidak sesuai dengan kemyataan sehingga menimbulkan keputusasaan.
Salah satu riset yang terkenal dari McQuail dan kawan-kawan di Inggris pada tahun 1972 menemukan bukti bahwa orang yang melewati waktu menikmati media adalah untuk lari dari kehidupan nyata yang pahit (escape). Dan ragam escape ternyata bermacam-macam, berbeda menurut pelapisan sosial, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan lain-lain.
Utopis. Bangsa kita diajarkan untuk berpikir singkat (instan). Seolah ukuran kesuksesan seseorang diukur dari banyaknya harta yang dapat terlihat dari rumah megah, mobil mewah, dan istri yang cantik. Hal yang sering ditampilkan oleh sinetron adalah anak-anak muda dengan penampilan necis yang memiliki “harta” melimpah, rumah megah, dan memiliki posisi di puncak kariernya tanpa asal usul yang jelas. Dapat dibayangkan apa yang terjadi dengan pemirsanya. Mereka hanya bisa melihat dan bermimpi. Bangsa kita belum layak menerima kenyataan seperti itu. Kontraproduktif. Dengan melihat tayangan yang jauh dari kenyataan akan membuat produktivitas menjadi kontraproduktif. Ibu rumah tangga yang seharusnya membantu suami mereka meringankan beban hidup dibuai dengan mimpi dan keindahan dunia. Apa yang terjadi. Harapan tidak sesuai dengan kemyataan sehingga menimbulkan keputusasaan.
·
Tema religi
Maaf mengenai
tema yang satu ini. Kita harus melihat secara objektif. Sinetron religi lebih
banyak mencampuradukan antara hikmah dengan komersialisasi. Film yang mengambil
tema ini sangat kental unsur komersilnya. Bukti sederhana adalah pemeran di
dalam sinetron tema ini berperan sebagai “aktor” yang baik. Berperan sebagai
“goodman” hanya di dalam film tetapi setelah itu kembali kepada karakter semula
bahkan mencontohkan hal yang tidak pantas dipertontonkan di depan umum.
Film-film dengan tema ini sifatnya hanya
mengejar profit semata dengan minim perhatian terhadap pesan yang disampaikan.
Banyak sisi religi justru berbeda dengan ajaran agama itu sendiri. Sebagai
contoh adalah adegan-adegan di dalam film religi berlabel hikmah. Film tersebut
menampilkan balasan terhadap orang-orang yang telah berbuat kemunkaran di
dunia. Padahal siksaan bagi orang-orang yang berbuat kemunkanran berada di
akhirat. Artinya apa yang terjadi di dunia merupakan ujian dan azab dan tidak
azab tersebut tidak selalu sebuha hubungan sebab akibat. Ada pula adegan yang
menampilkan pegangan tangan antara laki-laki dan perempuan bukan mukhrim.
2.5 Keuntungan Menonton Berita
Banyak sekali keuntungan yang dapat diambil dari menonton
berita,diantaranya:
- Menambah pengetahuan dan wawasan tentang perkembangan teknologi dan seni baik di luar negri dan dalam negri.
- Mengetahui bermacam-macam budaya masyarakat primitif dan modern.
- Mendapat informasi jadwal penerbangan dan arus perjalanan.
- Mengetahui sejarah budaya Indonesia,kemerdekaan dan pemerintahan.
- Menilai sistem hukum Indonesia sekarang melalui kasus-kasus yang terjadi
2.6
Presentase Mahasiswa yang Menonton Berita,Sinetron dan Hiburan
Tabel Presentase Mahasiswa Menonton
Berita,Sinetron,dan Hiburan
NO.
|
Keterangan
Menonton
|
Jumlah
|
1.
|
Berita
|
20%
|
2.
|
Sinetron
|
-
|
3.
|
Hiburan Lainnya
|
80%
|
Dari tabel diatas terdapat jumlah mahasiswa yang
memilih menonton berita sebanyak 20%,
jumlah mahasiswa yang memilih menonton sinetron tidak ada(-),dan jumlah
mahasiswa yang memilih menonton hiburansebanyak
80%,maka dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa menonton berita lebih
rendah (20%) dibandingkan minat menonton hiburan lainya(80%).
2.7
Alasan Mahasiswa Menonton Berita,Sinetron,dan Hiburan
Banyak faktor seseorang menonton
baik berita,sinetron, dan hiburan lainnya.Kebanyakan faktor-faktor tersebut berasal dari minat
seseorang,artinya seseorang menonton tidak terpaksa atau dipaksa,memang alasan
tersebut masih ada dijumpai pada anak-anak yang terpaksa menonton
pertandingan sepak bola karena orang
tuanya menonton,sehingga ia tidak dapat berbuat apa-apa karena takut pada
ayahnya.Namun dalam pembahasan disini yang menjadi objek penelitiannya bukan anak-anak lagi tetapi mahasiswa.
Berikut
ini akan diuraikan alasan-alasan mahasiswa
menonton berita,sinetron ,hiburan lainnya,diantaranya:
- Mahasiswa lebih memilih menonton berita karena menarik,tidak berbelit-belit seperti cerita isinetron,menambah pengetahuan dan wawasan,dan mengetahui informasi masa kini.
- Mahasiswa lebih memilih menonton hiburan(acara komedian) karena menghilangkan suntuk,asyik,seru,dan karena sinetron dan berita sangat membosankan.
- Mahasiswa lebih memilih menonton hiburan(drama Asia) karena ceritanya mudah dipahami,asyik,seru,ceritanya bagus dibandingkan sinetron,dan ceritanya tidak bisa ditebak.
- Mahasiswa lebih memilih menonton hiburan (musik) karena ia suka musik.
Dari
banyaknya alasan-alasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa alasan”asyik” menjadi faktor utama mereka memilih menonton
hiburan dibandingkan berita dan sinetron.Hal ini membuktikan bahwa masih banyak
mahasiswa yang menyukai hal-hal yang menyenangkan dan menghibur tanpa
menyeimbangi dengan kebutuhannya,bahwa
tidak hanya hiburan saja yang dibutuhkan sehari-hari,namun berita juga
penting.Sinetron tidak lagi menarik minat mereka karena ceritanya banyak yang
berbelit-belit.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berita,sinetron,dan hiburan lainnya
memiliki tempat tersendiri bagi
penonton,tergantung minat seseorang untuk memilih menonton acara
apa.Menontonberita dan sinetron berakibat adanya dampak positif dan dampak
negatif,sehingga mempengaruhiprilaku penonton yang disebabkan oleh komposisi
yang terkandung dalam berita dan sinetron,dan dari presentase mahasiswa yang
menonton berita,sinetron,dan hiburan lainnya.Dapat disimpulkan bahwa minat
mahasiswa menonton berita lebih rendah daripada menonton hiburan.
DAFTAR PUSTAKA
Bland,Michael,dkk.2001.Hubungan Media yang Efektif.Jakarta:Erlangga
![]() |
Komentar
Posting Komentar