Langsung ke konten utama

" Tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia Semester I" I.3



Tugas Pribadi                                                                                        Asisten Dosen Pembimbing
Pendidikan Bahasa Indonesia                                                                          Hidayat

KARYA ILMIAH
“PILIH BERITA,SINETRON,ATAU HIBURAN?”

Disusun Oleh
Nama : Hermawanti
NIM : 1001120060


UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS IMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA
2011


KATA PENGANTAR

Puji syukur  penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini.Karya ilmiah ini berjudul “ Pilih Berita,Sinetron atau Hiburan?”.Masalah yang dibahas dalam karya ilmiah ini adalah arti berita dan sinetron,kandungan (komposisi)berita dan sinetron yang berpengaruh terhadap penonton, dampak menontonnya baik dampak positif dan negatif,kemudian menyajikan tabel presentase mahasiswa yang memilih memonton berita,sinetron,dan hiburan.
            Selesainya karya ilmiah ini berkat bantuan beberapa pihak yang telah menyumbangkan gagasanya,yaitu kepada teman-teman(mahasiswa) yang bersedia untuk diwawancara.
            Penulis menyadari dalam penulisan karya ilmiah ini terdapat kekurangan ,untuk itu penulis terbuka bila terdapat kritikan dan saran dari pembaca.Semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, Januari 2011

                                                                                                                                      Penulis





                                                                
                                                                                                                                                                                                                                      i            


DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………..        i
Daftar Isi…………………………………………………………………..……………….       ii
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………………………       1
        1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………………..       1          
        1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………...…       1
        1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………...……..       2
        1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………………..….....       2
        1.5 Metode Penelitian…………………………………………………………………      3
       1.6 Sitematika Penulisan……………………………………………………………….      3
Bab II Pembahasan  ……………………………………………………………………….        4
       2.1 Pengertian Berita dan Sinetron…………………………………………………….      4
       2.2 Komposisi Berita dan Sinetron………………………………………………...…..      7
       2.3 Pengaruh Berita dan Sinetron……………………………………………..……….      8
       2.4 Dampak Positif Menonton Berita dan Sinetron………………………….…….…..      9
       2.5 Keuntungan Menonton Berita………………………………………………….      13
       2.6 Presentase Mahasiswa Menonton Berita, Sinetron, dan Hiburan……………...       13    
       2.7 Alasan-alasan Mahasiswa Menonton Berita,Sinetron, dan Hiburan…………… ..       14    
Bab III Penutup  …………………………………………………………………………..      15
       3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...…  .      15
Daftar Pustaka



                                                                                                                                                ii







BAB I
 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
                      Sejauh ini  hiburan dan sinetron menjadi pilihan yang pertama di hati penonton dari kalangan manapun.Sedangkan berita sendiri menjadi pilihan kedua.Seharusnya tidak demikian,apalagi bagi mahasiswa yang menjadi subjeknya,sebab mahasiswa yang banyak pengaruhnya terhadap masyarakat sebagai agen perubahan yang membangun,untuk itu mahasiswa membutuhkan informasi perkembagan masyarakat dan pemerintah,informasi tersebut banyak terdapat di berita,seertiberita televisi.Kenyataannya sekarang,mahasiswa lebih memilih menonton sinetron dan hiburan dibandingkan menonton berita.Peulis merasa perlu melakukan penelitian ini untuk menjawab pertanyaan”Apakah yang menjadi faktor penyebabnya?”.Dengan hal ini penulis tertarik melakukan  penelitian ini,melihat kenyataan sekarang ini,penulis berharap dapat memecahkan masalah tersebut.

1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah:
1.Apa itu berita dan sinetron dan komposisinya?
2 pengaruh apa saja yang ditimbulkan akibat menonton berita dan sinetron?
3.Apa dampak positif dan negatif menonton berita dan sinetron?
4.Apa keuntungan menonton berita dan sinetron?
5.Berapa presentase mahasiswa yang menonton berita,sinetron, dan hiburan dan alasan- alasannya?

Pembahasan:
1.Pengertian berita dan sinetron dan komposisinya
2. Pengaruh menonton berita dan sinetron
3.Dampak positif dan negatif menonton berita dan sinetron
4.Keuntungan meonton berita
5.Presentase mahasiswa menonton berita,sinetron dan hiburan dan alasan-alasannya

1.3 Tujuan Penulisan
                      Penulisan karya ilmiah ini bertujuan untuk memberi tahu pembaca tentang hal-hal yang berkenaan dengan berita dan sinetron,selain juga memberi tahu pembaca bagaimana minat mahasiswa menonton berita,sinetron,dan hiburan.Dengan demikian pembaca dapat membandingkan acara apa  yang bagus dikonsumsi mahasiswa dan masyarakat.

1.4 Manfaat Penulisan
                      Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk menambah wawasan dan khasanah pengetahuan pembaca.Bagi mahasiswa,penuliasan ini bermanfaat untuk membantu menentukan sikap dan minat yang sesuai dan baik dipilih yang bermanfaat lebih baginya.Bagi pemerintah,membantukan menentukan keputusan untuk pembangunan sistem acara televisi yang baik bagi masyarakat.Bagi penulis sendiri ,bermanfaat untuk menambah pengetahuan dalam penulisan yang lebih baik.



1.5 Metode Penelitian

                      Penelitian ini dilakukan melalui wawancara dengan 10 mahasiswa Universitas Riau,Pekanbaru,Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik(FISIPOL),jurusan Administrasi Niaga,angkatan 2010,dan sebagai pendukungnya dilakukan studi pustaka dan browser internet.

1.6 Sistematika Penulisan
                      Penulisan dimulai dari  bab I  pendahuluan yang tediri dari latar belakang masalah,rumusan masalah,tujuan penulusan,manfaat penulisan,metode penelitian,dan sistematika penulisan. masalah,rumusan masalah,tujuan penulisan,manfaat penulisan,metode penelitian,dan sistematika penulisan.Kemudian bab II berisi pembahasan dari masalah-masalah, dan terakhir bab III  penutup yang  terdiri dari kesimpulan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Berita dan Sinetron             
            a.Pengertian berita
Berita berasal dari bahsa sansekerta "Vrit" yang dalam bahasa Inggris disebut "Write" yang arti sebenarnya adalah "Ada" atau "Terjadi".Ada juga yang menyebut dengan "Vritta" artinya "kejadian" atau "Yang Telah Terjadi".Menurut kamus besar,berita berarti laporan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat.
 Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet.
News (berita) mengandung kata new yang berarti baru. Secara singkat sebuah berita adalah sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar. Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa yang para penyiar beberkan.

1.Definisi berita menurut para ahli
·                     Menurut Willard C. Bleyer : Berita adalah sesuatu yang termasa ( baru ) yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makana bagi pembaca surat kabar, atau karena ika dapat menarik pembaca-pembaca tersebut.
·                     Menurut William S Maulsby : Berita adalah suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang dapat menarik perhatian pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.
·                     Menurut Eric C. Hepwood : Berita adalah laporan pertama dari kejadian yang penting yang dapat menarik perhatian umum
·                     Menurut Dja’far H Assegaf : Berita adalah laporan tentang fakta atau ide yang termasa ( baru ), yang dipilih oleh staff redaksi suatu harian untuk disiarkan, yang dapat menarik perhatian pembaca. Entah karena luar biasa, entah karena pentingnya, atau akibatnya, entah pula karena ia mencakup segi – segi human interest seperti humor, emosi dan ketegangan.
·                     Menurut J.B. Wahyudi : Berita adalah laporan tentang peristiwa atau pendapat yang memilki nilai penting, menarik bagi sebagian khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik.
·                     Menurut Amak Syarifuddin : Berita adalah suatu laporan kejadian yang ditimbulkan sebagai bahan yang menarik perhatian publik media massa.
·                     Menurut Dean M. Lyle Spencer : Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian sebagian besar dari pembaca.
2.Pengertian berita televisi
Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. Berita adalah segala sesuatu yang terkait waktu dan menarik perhatian banyak orang dan berita terbaik adalah hal-hal yang paling menarik yang menarik sebanyak mungkin orang (untuk membacanya).” Ini definisi menurut Willard Grosvenor Bleyer. Sedang televise adalah sebuah media yang menggunakan audio dan visual untuk menympaikan pesan kepada khalayak. Dengan ini berarti berita televisi di artikan sebagai laporan cepat mengenai fakta atau ide baru yang benar dan di sampaikan dengan audio dan visual untuk menjelaskan sebuah infomasi yang di lemparkan kepada khalayak, yang berbeda dengan media cetak, karena teras berita di dalam berita televise di lampirkan oleh pembawa berita sedangken isi berita berada di dalam cuplikan gambar.
Dari sekian definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut. Yakni: Laporan kejadian atau peristiwa atau pendapat yang menarik dan penting disajikan secepat mungkin kepada khalayak luas.     
b.Pengertian sinetron
Pada dasarnya, istilah sinetron merupakan singkatan dari kata sinema dan elektronik. Maksudnya, jenis acara ini merupakan acara sinema yang disiarkan secara elektronik, yaitu melalui televisi.
Menurut Endah, dalam sebuah tulisan di blognya, “Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik yang berarti sebuah karya cipta seni budaya, dan media komunikasi pandang dengar yang dibuat berdasarkan sinematografi dengan direkam pada pita vidio melalui proses elektronik lalu ditayangkan melalui stasiun televisi.”
Sedangkan dalam sebuah penelitiannya, Yasmin Zahira mengutarakan pengertian sinetron sebagai berikut: “Sinetron merupakan suatu jenis tayangan sinema elektronik yang berisi cerita drama fiktif, yang dewasa ini sebagian besar mengangkat tema percintaan, seks, horor, kekerasan dan konflik. Sinema-sinema semacam ini sering menawarkan gaya hidup yang cenderung glamour dan penuh gengsi serta bentuk kehidupan yang jauh dari realita. Selain itu sinema semacam ini juga sering sekali mengandung alur cerita yang kerap dengan penindasan, pelanggaran hak asasi manusia dan pelanggaran nilai-nilai susila masyarakat. Hal ini tentunya membawa dampak buruk bagi perkembangan bangsa, terutama bagi anak-anak dan remaja, baik secara psikologi, sosial, budaya, ekonomi, bahkan kehidupan beragama. “
Dan menurut sebuah artikel di sebuah blog bebas, ”Memang sinetron tak selamanya jelek, ada juga yang membawa nilai moral dan agama yang baik, dan sungguh memiliki implikasi yang positif, tapi yang seperti ini sangat jarang jumlahnya.” Sinetron merupakan suatu jenis acara yang banyak ditonton oleh masyarakat kita. Jam tayang yang terlalu padat dan isi cerita dari sinetron-sinetron itu rasanya sudah mengakibatkan dampak yang buruk bagi masyarakat.
 2.2 Komposisi Berita dan Sinetron
            Berita  mengimplikasikan bahwa sesuatu itu baru  dan beda.Adapun berita itu bisa berupa:
  • Suatu produk baru
  • Sebuah kontrak baru yang  penting
  • Penunjukan senior
  • Hasil yang lebih baik
  • Investasi-investasi penting
  • Kampanye atau proyek penting
  • Kesimpulan penelitian
  • Akuisisi atau merger
  • Keberhasilan staf penting,mungkin pengumpulan dana untuk amal
Tidak semua berita memiliki bobotyang sama,tergantung daya tarik penonton.Ketika mereka menganggap berita itu menarik,maka menontonnya,atau karena sebab-sebab tertentu.Adapun menonton berita itu sendiri ada porsi tersendiri ,yaitu 80% berita baik dan 20% berita buruk.Berita baik adalah berita yang mengandung ilmu  pengetahuan seperti inovasi,perkembangan teknologi,penelitian,informasi keuangan,investasi,dan lainnya.Sedangkan berita buruk adalah berita yang mengandung hal-hal kekerasan seperti pembunuhan dan pemerkosaan.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa baik buruknya suatberita dilihat dari kandungan isi berita tersebut.
Sinetron adalah cerita yang memiliki banyak tema yang ditayangkan seperti tema  perkawinan,perceraian,percintaan,penghianatan,pengorbanan dan perjalanan hidup.Dalam cerita sinetron terdapat unsur-unsur  yang  membangunnya,yaitu unsur  intrinsk dan ekstrinsik yang terdapat dalam cerita dan luar cerita,dan harus ada agar ceritanya mudah dimengerti penonton.Unsur-unsur tersebutlah yang sangat berpengaruh terhadap nilai ceritanya.

2.3 Pegaruh Melihat Berita dan Sinetron
a.Pengaruh melihat berita
Televisi hingga saat ini masih menjadi media informasi favorit. Walaupun internet datang, namun penetrasinya belumlah bisa menggantikan peran televisi. Acara-acara televisi berkembang sesuai dengan tuntutan zaman. Jumlah stasiun televisi juga bertambah setiap tahun. Bahkan saat ini hampir setiap propinsi memiliki stasiun televisi lokal.
Televisi juga seolah menjadi salah satu barang yang wajib ada di setiap rumah. Bahkan, televisi bisa menjadi barang kebanggaan sebagai barang mewah manakala seseorang memiliki televisi keluaran terbaru yang canggih, besar, dan mahal.
Masalahnya, jika melihat acara-acara yang ada di televisi, tidak semua acara membuat Anda menjadi lebih baik. Banyak acara yang tidak layak untuk ditonton, karena tidak ada manfaatnya dan hanya membuang waktu Anda.
 Kebiasaan nonton berita kriminal akan membentuk keyakinan-keyakinan seperti ini :
- Dunia penuh dengan kejahatan
- Untuk mencapai sukses financial (kaya) banyak orang menggunakan cara yang jahat
- Saya harus hati-hati dalam setiap langkah dalam hidup ini
- Tidak ada manusia di dunia ini yang bisa dipercaya
- Orang kaya menjadi incaran para penjahat
- Saya takut menjadi kaya, karena akan selalu menarik orang untuk berbuat jahat kepada saya
- Kekayaan mendatangkan bencana
- Orang kaya hidupnya tidak tenang
- Dan lain-lain
Dan apa yang terjadi jika Anda memiliki keyakinan seperti itu ? Anda akan merasa was-was setiap saat, Anda takut keluar rumah, Anda tidak bisa percaya kepada siapapun, semangat Anda drop, dll. Yang pasti Anda akan sulit sukses secara financial. Anda mungkin ingin menjadi kaya, tapi keinginan Anda itu dikalahkan oleh keyakinan-keyakinan Anda di atas. Lihatlah… keyakinan-keyakinan baru di atas berlawanan dengan keinginan Anda menjadi kaya, bukan ?
Jadi, hindari kebiasaan nonton berita kriminal. Beri otak Anda informasi-informasi yang baik, yang bisa membentuk keyakinan baru bahwa dunia ini indah, banyak orang baik, kaya itu baik, kaya itu bisa membahagiakan diri dan orang lain.
b.Pengaruh sinetron
Apa isi sebagian sinetron di TV Indonesia saat ini ? Antara lain : percintaan, perceraian, pertikaian, kemewahan, pembunuhan, kekerasan. Walaupun tidak semuanya seperti itu, tapi itulah sebagian besar isi sinetron kita.
Informasi yang masuk ke otak yang disertai dengan emosi yang kuat, sangat mudah Anda ingat dan bahkan bisa membuat Anda sedih, gembira ataupun perasaan yang lain. Karena itulah, kalau Anda nonton film atau sinetron, suatu saat bisa sedih (nangis), bahagia, semangat, geregetan, dll. Anda terbawa oleh isi cerita sinetron atau film itu.
2.4 Dampak Positif dan Dampak Negatif Menonton Berita
            a.Dampak positif
      Berikut ini beberapa contoh  dampak positif menonton berita:
·         Berita luar negri,peno nton dapat mengetahui perkembangan dan kejadian diluar negri
·         Berita dalam negri,penonton dapat mengetahui perkembangan dan kejadian didalam negri
·         Berita orang hilang,penonton dapat informasi  untuk mencari orang hilang tersebut
·         Berita ekonomi (harga-harga barang,produk baru,kurs,dan bursa efek),penonton dapat mengetahui perkembangan ekonomi sekarang.
·         Berita olahraga,penonton dapat mengetahui perkembangan olahraga(masalah-masalah yang terjadi dan perubahan struktur olahraga)
Menonton sinetron  dapat menimbulkan dampak positif dan negatif,walaupun dampak negatifnya lebih banyak dibandingkan dampak positifnya.Untuk itu penonton harus pintar memilih dan memilah sinetron apa yang baik ditonton.Sinetron yang burukpun sebenarnya memiliki sisi positifnya bila kita pandai menangkap maksud dan pesan yang tekandung,sebab tidak ada pesan yang menyuruh melakukan keburukan.Berikut ini contohnya:
  • Sinetron percintaan,dalam ceritanya terdapat tingkah laku para artis yang senonoh,hura-hura,dan melanggar norma masyarakat sehingga tidak diterima oleh masyarakat.Dari kejadian tersebut  kita ambil nilai positifnya bahwa hal tersebut memang tadak pantas ditiru.
  • Menambah pengetahuan tentang dunia perfilman sekarang dengan menilai cara ekting yang baik, dan lain-lainnya.
b.Dampak negatif
Sebagaimana berita kriminal, sinetron atau film juga memberikan dampak membentuk keyakinan baru Anda, antara lain :
- Keyakinan financial Anda dipengaruhi oleh isi dari film/sinetron. Beruntung jika isinya bagus
- Sinetron yang mempertontonkan kemewahan, tanpa memperlihatkan proses mencari kemewahan itu (kerja/bisnis) akan membentuk keyakinan baru Anda tentang gaya hidup. Dan gaya hidup itu adalah gaya hidup mewah dan boros
- Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang dipertontonkan di sinetron / film memberikan   baru dan keyakinan baru bahwa begitulah seharusnya hidup. Padahal belum tentu begitu adanya.
Berikut ini akan dipaparkan dengan lebih detail mengenai jenis cerita dan pengaruhnya terhadap pemirsa.
·         Tema Ghaib
Mendorong orang untuk percaya bahwa ada makhluk selain jin dan manusia, yaitu turunan setan seperti pocong, hantu, dan kuntilanak. Padahal Allah menegaskan di dalam kitab suci Al-Qur’an bahwa Allah tidak menciptakan selain jin dan manusia. Allah berfirman
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”Adz Dzaariyat : 56
ü   Menimbulkan kesyirikan dengan percaya kepada selain Allah. Dan menyelesaikan masalah ghaib ini dengan perantara manusia yang memiliki kemampuan supranatural.
ü   Menakut-nakuti diri sendiri dengan bayangan setan (padahal manusia adalah makhluk yang mulia dan disegani oleh bangsa jin). Dan lebih menakuti setan dibandingkan dengan penjajahan baru dan siksa kubur Sang Maha Pencipta.

·         Tema cinta
Mengecilkan persoalan hidup sesungguhnya. Seolah di dunia ini masalah terbesar adalah persoalan cinta. Bagaimana tidak “kejam”, masyarakat yang konon jika mengunakan standar kemiskinan dengan pendapatan 2 $ sehari hampir setengah dari penduduk Indonesia ini berada di bawah garis kemiskinan harus menyaksikan sinetron yang menampilkan anak-anak muda yang memiliki segalanya (fisik proporsional dan kekayaan yang melimpah). Konflik yang terjadi pun seputar cinta. Padahal di Indonesia tema yang seharusnya diangkat adalah kondisi realita bangsa ini, yaitu masalah KEMISKINAN. Agar masyarakat dapat memiliki daya juang untuk memperbaiki kondisi perekonomian. Bertentangan dengan apa yang disampaikan oleh Jeffrery Alexander di dalam bukunya The Media in Systematic, Historical, and Comparative Perspective yang dikutip dari buku Elihu Katz dan Szecsko Mass Media and Social Change bahwa media menjadi refleksi atau gambaran lingkungan sekitarnya. Sudut pandang yang diambil adalah peran media dalam menginformasikan potret kondisi lingkungan dengan mengemas dengan audio-visual tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Kenyataan berbeda dengan kondisi realita yang ada.
            Salah satu riset yang terkenal dari McQuail dan kawan-kawan di Inggris pada tahun 1972 menemukan bukti bahwa orang yang melewati waktu menikmati media adalah untuk lari dari kehidupan nyata yang pahit (escape). Dan ragam escape ternyata bermacam-macam, berbeda menurut pelapisan sosial, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan dan lain-lain.

            Utopis. Bangsa kita diajarkan untuk berpikir singkat (instan). Seolah ukuran kesuksesan seseorang diukur dari banyaknya harta yang dapat terlihat dari rumah megah, mobil mewah, dan istri yang cantik. Hal yang sering ditampilkan oleh sinetron adalah anak-anak muda dengan penampilan necis yang memiliki “harta” melimpah, rumah megah, dan memiliki posisi di puncak kariernya tanpa asal usul yang jelas. Dapat dibayangkan apa yang terjadi dengan pemirsanya. Mereka hanya bisa melihat dan bermimpi. Bangsa kita belum layak menerima kenyataan seperti itu. Kontraproduktif. Dengan melihat tayangan yang jauh dari kenyataan akan membuat produktivitas menjadi kontraproduktif. Ibu rumah tangga yang seharusnya membantu suami mereka meringankan beban hidup dibuai dengan mimpi dan keindahan dunia. Apa yang terjadi. Harapan tidak sesuai dengan kemyataan sehingga menimbulkan keputusasaan.
·         Tema religi
Maaf mengenai tema yang satu ini. Kita harus melihat secara objektif. Sinetron religi lebih banyak mencampuradukan antara hikmah dengan komersialisasi. Film yang mengambil tema ini sangat kental unsur komersilnya. Bukti sederhana adalah pemeran di dalam sinetron tema ini berperan sebagai “aktor” yang baik. Berperan sebagai “goodman” hanya di dalam film tetapi setelah itu kembali kepada karakter semula bahkan mencontohkan hal yang tidak pantas dipertontonkan di depan umum.
 Film-film dengan tema ini sifatnya hanya mengejar profit semata dengan minim perhatian terhadap pesan yang disampaikan. Banyak sisi religi justru berbeda dengan ajaran agama itu sendiri. Sebagai contoh adalah adegan-adegan di dalam film religi berlabel hikmah. Film tersebut menampilkan balasan terhadap orang-orang yang telah berbuat kemunkaran di dunia. Padahal siksaan bagi orang-orang yang berbuat kemunkanran berada di akhirat. Artinya apa yang terjadi di dunia merupakan ujian dan azab dan tidak azab tersebut tidak selalu sebuha hubungan sebab akibat. Ada pula adegan yang menampilkan pegangan tangan antara laki-laki dan perempuan bukan mukhrim.
2.5 Keuntungan Menonton Berita
            Banyak sekali keuntungan yang dapat diambil dari menonton berita,diantaranya:
  • Menambah pengetahuan dan wawasan  tentang perkembangan teknologi dan seni baik di luar negri dan dalam negri.
  • Mengetahui bermacam-macam budaya masyarakat primitif dan modern.
  • Mendapat informasi jadwal penerbangan dan arus perjalanan.
  • Mengetahui sejarah budaya Indonesia,kemerdekaan dan pemerintahan.
  • Menilai sistem hukum Indonesia sekarang melalui kasus-kasus yang terjadi

2.6 Presentase Mahasiswa yang Menonton Berita,Sinetron dan Hiburan
Tabel Presentase Mahasiswa Menonton Berita,Sinetron,dan Hiburan
NO.
Keterangan Menonton
Jumlah
1.
Berita
20%
2.
Sinetron
-
3.
Hiburan Lainnya
80%

            Dari tabel diatas terdapat jumlah mahasiswa yang memilih  menonton berita sebanyak 20%, jumlah mahasiswa yang memilih menonton sinetron tidak ada(-),dan jumlah mahasiswa yang memilih menonton hiburansebanyak  80%,maka dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa menonton berita lebih rendah (20%) dibandingkan minat menonton hiburan lainya(80%).
2.7 Alasan Mahasiswa Menonton Berita,Sinetron,dan Hiburan
            Banyak faktor seseorang menonton baik berita,sinetron, dan hiburan lainnya.Kebanyakan  faktor-faktor tersebut berasal dari minat seseorang,artinya seseorang menonton tidak terpaksa atau dipaksa,memang alasan tersebut masih ada dijumpai pada anak-anak yang terpaksa menonton pertandingan  sepak bola karena orang tuanya menonton,sehingga ia tidak dapat berbuat apa-apa karena takut pada ayahnya.Namun dalam pembahasan disini yang menjadi objek penelitiannya  bukan anak-anak lagi tetapi mahasiswa.
Berikut ini akan diuraikan alasan-alasan mahasiswa   menonton berita,sinetron ,hiburan lainnya,diantaranya:
  • Mahasiswa lebih  memilih menonton berita karena menarik,tidak berbelit-belit seperti cerita isinetron,menambah pengetahuan dan wawasan,dan mengetahui informasi masa kini.
  • Mahasiswa lebih memilih menonton hiburan(acara komedian) karena menghilangkan suntuk,asyik,seru,dan karena sinetron dan berita sangat membosankan.
  • Mahasiswa lebih memilih menonton hiburan(drama Asia) karena  ceritanya mudah dipahami,asyik,seru,ceritanya bagus dibandingkan sinetron,dan ceritanya tidak bisa ditebak.
  • Mahasiswa lebih memilih menonton hiburan (musik) karena ia suka musik.
Dari banyaknya alasan-alasan  tersebut dapat disimpulkan bahwa alasan”asyik” menjadi faktor utama mereka memilih menonton hiburan dibandingkan berita dan sinetron.Hal ini membuktikan bahwa masih banyak mahasiswa yang menyukai hal-hal yang menyenangkan dan menghibur tanpa menyeimbangi   dengan kebutuhannya,bahwa tidak hanya hiburan saja yang dibutuhkan sehari-hari,namun berita juga penting.Sinetron tidak lagi menarik minat mereka karena ceritanya banyak yang berbelit-belit.
BAB III
  PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Berita,sinetron,dan hiburan lainnya memiliki tempat tersendiri  bagi penonton,tergantung minat seseorang untuk memilih menonton acara apa.Menontonberita dan sinetron berakibat adanya dampak positif dan dampak negatif,sehingga mempengaruhiprilaku penonton yang disebabkan oleh komposisi yang terkandung dalam berita dan sinetron,dan dari presentase mahasiswa yang menonton berita,sinetron,dan hiburan lainnya.Dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa menonton berita lebih rendah daripada  menonton hiburan.

DAFTAR PUSTAKA

Bland,Michael,dkk.2001.Hubungan Media yang Efektif.Jakarta:Erlangga



   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Minna No Nihon-go No 33 Ka

  KOSAKATA Modorimasu      : balik Mamorimasu     : mematuhi Sawagimasu       : rebut-ribut Akiramemasu    : menerima nasib Nagemasu           : melempar Nigemasu            : melarikan diri Hijouguchi          : pintu darurat Iriguchi                                 : pintu masuk Deguchi                : pintu keluar Kisoku                   : peraturan Dame(na)            : tidak boleh, ti...

Minna no Nihon-go no 29 ka

29 ka Tomodachi   Kotoba: Akimasu (doa ga~):                               (pintu) terbuka Shimarimasu ( doa ga~):                        (pintu) tertutup Tsukimasu ( denki ga~):                         (lampu) menyala Kiemasu ( denki ga~):                           (lampu) mati, padam Kowaremasu (isu ga~)                         (kursi) rusak waremasu (koppu ga~)                         (gelas) pecah Yogoremasu (fuku ga~)              ...

Minna No Nihon-go II No 34 Ka

  KOTOBA Magakimasu                             :            menggosok Orimasu                                    :            melipat, mematahkan Ki ga tsukimasu (wasuremono ni~)     :            menyadari Mitsukarimasu (kagi ga~)         :            ketemu Kumitatemasu                         :    ...